Friday, 22 January 2021

Mau Daftar SD, Lihat persyaratannya PPDB 2021

Syarat daftar SD



Meski proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021 masih lama, namun ada baiknya para orangtua memahami tata caranya.

Pada Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 yang ditetapkan Mendikbud Nadiem Makarim, 10 Desember 2019 dijelaskan mengenai tata cara PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Secara khusus, pasal 5 Permendikbud Nomor 44 ini mengatur tentang persyaratan masuk untuk jenjang SD pada PPDB 2021.

Jadi, berapa batas usia minimal masuk SD yang diatur dalam PPDB 2021? Berikut rangkumannya:


Baca Juga : Siswa SDN Cibeureum Lolos lomba ke tingkat Provinsi

Syarat calon siswa SD PPDB 2021

Adapun persyaratan calon siswa baru kelas 1 (satu) SD meliputi:

1. Usia 7-12 tahun

    Berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun;

2. Paling rendah 6 tahun

    Paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.

3. Usia 7 tahun wajib diterima

   Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas)        tahun.

4. Usia 6 tahun, kecuali

    Pengecualian syarat usia paling rendah 6 (enam) tahun yaitu paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam)     bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan yang diperuntukkan bagi calon peserta didik yang memiliki     potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis.

5. Bukti ada bakat istimewa

    Bukti potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis calon siswa harus dibuktikan     dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional, untuk usia paling rendah 6 tahun.

6. Rekomendasi bisa dewan guru

    Bila rekomendasi psikolog profesional tidak tersedia maka rekomendasi dapat dilakukan oleh                 dewan guru Sekolah, bagi syarat usia paling rendah 6 tahun.

7. Penyandang disabilitas tak terpengaruh usia 

    Dalam Pasal 10, calon siswa penyandang disabilitas di sekolah dikecualikan dari syarat usia.


Tuesday, 5 January 2021

METODE PEMBELAJARAN DARING YANG EFEKTIF UNTUK SISWA SD

METODE PEMBELAJARAN DARING YANG EFEKTIF UNTUK SISWA SD

Sebagai upaya untuk mencegah pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah.


Mulai 16 Maret 2020 sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Lalu, efektifkah pembelajaran daring ini?. Efektif atau tidaknya pembelajaran dapat diidentifikasi melalui perilaku-perilaku antara pemelajar dan pembelajar. Bagaimana respon pebelajar terhadap apa yang disampaikan oleh pemelajar.


Dalam hal ini orang tua lah faktor penting yang menentukan keberhasilan belajar seorang anak. Mengapa bisa begitu? Karena orang tua berperan penting sebagai motivator sekaligus pembimbing untuk anak-anaknya saat belajar dirumah.


Dan pengajar pengganti dirumah tidak bisa dianggap remeh, karena harus membagi waktu antara mengerjakan pekerjaan rumah dan membimbing anaknya saat belajar online.


Sistem pembelajaran Visit Home lah yang paling efektif untuk anak SD kelas rendah. Apa itu pembelajaran visit home? Yaitu guru mengunjungi rumah siswanya untuk memberikan materi, pembelajaran dan masalah yang dihadapi oleh anak didik.


Visit home  dapat memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Visit home ini adalah salah satu upaya penting untuk membantu dan membimbing perkembangan sikap anak dan kesulitan yang dihadapi terhadap proses belajar yang berpengaruh terhadap psikologi dan kejiwaan anak sesuai dengan tingkat dan situasi termasuk dalam hal motivasi.


Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.


Home visit dilakukan dengan cara, kunjungan guru ke rumah anak didik dan mengumpulkan siswa yang tempat tinggalnya berdekatan maksimal 10 anak.


Untuk jadwal pembelajaran di setiap kelas home visit, para siswa akan mendapatkan mata pelajaran dua kali dalam satu minggu, dengan waktu pembelajarannya mulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.


Belajar Home visit bisa dimulai dari hal- hal yang sederhana seperti bagaimana kebiasaan belajarnya, bagaimana sholatnya, bagaimana bersikap terhadap orang tua, kebiasaan makan dan minumnya, itu semua harus dikomunikasikan kepada orang tua supaya mereka tahu kebiasaan yang ada disekolah dengan harapan orang tua bisa membantu mengingatkan ananda saat dirumah.  


Siswa SD kelas rendah sangat membutuhkan pendampingan sangat belajar, karena jika hanya belajar daring yang didampingi oleh orang tua anak cenderung mengabaikan dan tidak mendengarkan tetapi berbeda jika belajar dengan guru anak dapat mengikutinya dengan baik.


Hal ini sering terjadi karena anak merasa takut dengan guru. Visit home, para siswa dapat menangkap pembelajaran secara visual dan audio, karena mereka tidak semuanya menguasai salah satu media pembelajaran tersebut.


Dengan kunjungan rumah guru dapat mengetahui perkembangan siswa baik kognitifnya, afektifnya maupun psikomotorik demikian pula dengan orang tua siswa. kegiatan home visit ini sangat penting di lakukan di sekolah karena banyak sekali masalah yang muncul di sekolah berawal dari lingkungan keluarga.


Maka perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan orang tua dan juga masyarakat.

Sumber:

http://koranbogor.com/berita/hukum/sistem-pembelajaran-yang-efektif-untuk-siswa-sd-kelas-rendah-di-masa-pandemi/

(Red/Nur Afifah mahasiswa dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta )