Monday 14 December 2020

Menumbuhkan Minat Baca Kepada Anak Sejak Dini.

Hallo Sabahabat edukasi dimanapun anda berada, anak adalah aset terbesar bagi keluarga, bangsa dan agama, kenapa? karena anak adalah generasi kita 10 tahun 20 tahun yang akan datang, apa yang kita tanam yang dituai mereka suatu hari nanti.

Oleh karena itu kita harus mempersiapkan segalanya dengan baik, diantaranya: Pendidikan, Keterampilan, Mental dan Kejiwaan yang membuat anak sesuai dengan usianya.

Anak-anak masa kini lebih menyukai menonton televisi dan bermain game. Ditambah pesatnya kemajuan teknologi, seperti menjamurnya telepon pintar, mereka semakin jauh dari kegiatan membaca dan kegiatan lain yang lebih mendatangkan manfaat positif. Padahal membaca akan membuat anak lebih kaya perbendaharaan kosakata, memperlancar kemampuan berbicara, menambah pengetahuan di luar yang diajarkan orangtua dan lingkungan, menambah motivasi, meningkatkan kreativitas dan satu lagi, dengan membaca akan mempengaruhi karakter anak. Sebaliknya, anak-anak yang kesehariannya hanya diisi dengan menonton televisi dan bermain game, mereka akan berpotensi besar tumbuh menjadi anak yang manja, egois dan individualis.   

Menumbuhkan minat baca sejak dini akan mempermudah mewujudkan budaya baca dan tradisi keberaksaraan pada anak ke depannya. Namun mengimplementasikan kegiatan positif tersebut pada anak bukan perkara mudah. Selain karena lebih cenderung terpatron kesukaanya pada digitalisasi, anak juga tidak bisa dipaksa begitu saja untuk membaca buku. Berikut beberapa cara yang efektif membuat anak gemar membaca: 

Pertama, sediakan banyak bahan bacaan berupa buku, majalah, komik, koran dan lain sebagainya yang relevan untuk anak, atau buat semacam perpustakan di rumah. Melalui hal tersebut anak telah terbiasa dekat dengan bahan bacaan dan tentunya akan mempermudah anak dalam mengakses bacaan. 

Kedua, contohkan pada anak meluangkan waktu setiap harinya untuk membaca. Hal ini dapat dilakukan ketika pagi hari sebelum berangkat kerja atau sepulang kerja ketika anak sedang di rumah. Orang tua adalah figur pertama kali yang didolakan anak, apabila idolanya gemar membaca anak otomatis akan menirunya. 

Ketiga, orangtua harus rajin membacakan buku terhadap anak setiap harinya. Membacakan buku yang memuat hal-hal dunia anak, mulai dari imajiner maupun pengetahuan lain, tentunya disesuaikan dengan umur anak. Intinya hal-hal yang menghibur sekaligus mendidik buah hati. Membacakan buku terhadap anak dapat dilakukan setelah anak selesai belajar, atau sebelum ia tidur. Jadi, orang tua perlu  menciptakan kesan bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan.   

Keempat, orang tua perlu menambah intensitas komunikasi dengan anak dengan menceritakan hasil bacaannya. Selain bercerita, orang tua juga meminta diceritakan hasil bacaan anaknya, pengalaman menarik atau hal-hal yang dapat diteladani. Komunikasi semacam itu akan menambah motivasi anak untuk terus menambah bacaan setiap harinya. 

Kelima, libatkan anak ketika orangtua hendak membeli buku. Ajarkan padanya tentang lebih berharga membelanjakan hasil tabungan untuk membeli buku, ketimbang untuk membeli barang-barang lain yang tidak terlalu penting. 

Keenam, satu atau dua minggu sekali ajak anak untuk mengunjungi perpustakaan umum atau perpustakaan keliling. Berilah kesempatan kepada anak untuk melihat-lihat koleksi perputakaan tersebut dan meminjamnya untuk dibaca di rumah. Selain itu, orang tua juga dapat merekomendasikan anak sering-sering mengunjungi perpustakaan sekolah, untuk membaca di tempat atau meminjamnya dan dibaca ketika jam istirahat. (Hendrik Efriyadi - Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta).

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Thursday 10 December 2020

Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak.


Keluarga adalah salah satu tempat yang memegang peranan penting dalam keberhasilan belajar anak, mengingat sebagian besar waktu dalam keseharian anak adalah bersama keluarga. Keluarga merupakan komunitas pertama bagi anak dalam interaksi.Interaksi antara orang tua dan anak berpengaruh terhadap pembentukan minat belajar anak.

Orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan kerenggangan atau konflik hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat menerima anaknya sebagaimana adanya, maka si anak cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat perubahan-perubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan secara psikologis semakin sehat, semakin produktif, kreatif dan mampu mengaktualisasikan potensi sepenuhnya.


Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya menjadi prioritas. Kadang kala orang tua tidak menyadari bahwa betapa pentingnya komunikasi dengan anakanak saat ada di rumah.Orang tua lebih mementingkan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga tanpa memikirkan bagaimana prestasi anak-anaknya di sekolah. Orang tua adalah orang yang seharusnya paling mengerti benar akan sifat-sifat baik dan buruk anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka tidak sukai.

Peran komunikasi orang tua terhadap minat belajar anak belum maksimal dalam hal memberikan bimbingan atau dorongan dan komunikasi yang efektif terhadap minat belajar anak karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan yang mereka sedang lakukan demi memenuhi kebutuhan keluarganya dan kurangnya perhatian terhadap anak-anak sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dan menonton televisi. Oleh karena itu, anak-anak menjadi susah diatur dan mulai masuk dalam kenakalan-kenakalan remaja yang berujung pada berkurangnya minat untuk belajar. Orang tua seharusnya bertindak seperti guru yang bersedia memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anaknya karena itu merupakan modal besar bagi perkembangan anak kelak.

Dalam ilmu komunikasi, komunikasi adalah pertukaran berbagai pesan antara dua atau lebih. Mereka saling member informasi dalam kedudukan yang sama atau setara. Begitupun ketika berkomunikasi dengan anak, sangat penting artinya mendudukkan mereka selayak orang dewasa. Mereka butuh informasi dari orang tua dan orang tuapun butuh informasi dari mereka walaupun dengan banyak pengecualian.

Menurut Laynas Waun peneliti dari University of Arizona ada beberapa hal yang perlu dijaga dalam berkomunikasi orang tua dan anak, yakni:

  1. Mempertahankan kontak mata dengan anak,
  2. Mengajukan pertanyaan yang dirasa mereka sanggup mengerti,
  3. Benar-benar mengarahkan perhatian kepadanya,
  4. Berkata dengan lembut dan tenang, dan 
  5. Menjaga dan memerhatikan perasaan anak.

Seorang anak mampu berfikir dengan cepat bahwa orang tua tidak sungguhparah lagi ketika orang tua sering memberitahu tidak punya waktu luang untuk berbicara.


Rangkaian kejadian seperti ini akan menciptakan situasi negatif yang dapat menyebabkan seorang anak berfikir tidak ada gunanya berkomunikasi dengan orang tua. Akibatnya, mereka akan mengalihkan komunikasinya dengan dunia luar yang bias jadi orang tua tidak akan mampu mengontrol kegiatannya setelah itu. Dalam berkomunikasi, Komunikasi orang tua tersebut harus mempertahankan kehormatan seorang anak. Anak-anak membutuhkan bantuan dalam menempatkan perasaannya dalam banyak hal. Orang tua dapat membantunya dengan mendekap dan sepeda sebagai situasi. Orang tua perlu untuk menghindari komunikasi negative, bahwa perasaan anak laki-laki tidak boleh dibicarakan atau diungkapkan dengan orang lain.

Komunikasi orang tua terhadap anak dalam memberikan dorongan belajar belum maksimal dan kurangnya waktu dan kesempatan orang tua dengan anak membuat anak tidak lagi mempunyai niat untuk belajar, sehingga anak mulai terpengaruh dengan lingkungan disekitarnya. Bahkan hasil penelitian ini juga menunjukan ternyata orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan yang mereka kerjakan. Begitu juga dengan masalah pendidikan, orang tua kurang membicarakan masalah pendidikan dengan anak sehingga ini yang membuat dan menjadi salah satu penghalang juga terkait dengan peningkatan minat belajar anak, bahkan hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa ternyata anak-anak juga tidak selalu mendengarkan nasihat dari orang tua.

 

NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN (TERBARU)



Hallo sahabat edukasi dimanapun anda berada, apakah anda tahu apa itu ASEAN?

Association of Southeast Asian Nations (Asean) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara merupakan organisasi di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini memiliki 10 negara anggota Asean. Siapa saja?

Asean sendiri resmi dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Asean pertama kali dibentuk oleh 5 negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dengan menandatangani Deklarasi Bangkok.

Adapun, tujuan dibentuknya Asean adalah menciptakan kawasan yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. Mereka pun kini banyak bekerja dalam berbagai bidang.

Berikut nama-nama negara Asean:

1. Brunei Darussalam

Ibu Kota: Bandar Seri Begawan

Hari Kemerdekaan: 23 Februari

Bahasa: Melayu, Inggris, dan Mandarin

Mata Uang: Dolar Brunei (BND)

Luas Wilayah: 5.765 km²


2. Kamboja

Ibu Kota: Phnom Penh

Hari Kemerdekaan: 9 November

Bahasa: Khmer, Prancis, dan Inggris

Mata Uang: Riel (KHR)

Luas Wilayah: 181.035 km²


3. Indonesia

Ibu Kota: Jakarta

Hari Kemerdekaan: 17 Agustus

Bahasa: Bahasa Indonesia

Mata Uang: Rupiah (IDR)

Luas Wilayah: 1.904.569 km²


4. Laos

Ibu Kota: Vientiane

Hari Kemerdekaan: 2 Desember

Bahasa: Lao, Prancis, dan Inggris

Mata Uang: Kip (LAK)

Luas Wilayah: 237.955 km²


5. Malaysia

Ibu Kota: Kuala Lumpur

Hari Kemerdekaan: 31 Agustus

Bahasa: Malaysia

Mata Uang: Ringgit (MYR)

Luas Wilayah: 329.847 km²


6. Myanmar

Ibu Kota: Nay Pyi Taw

Hari Kemerdekaan: 4 Januari

Bahasa: Burma

Mata Uang: Kyat (MMK)

Luas Wilayah: 676.579 km²


7. Filipina

Ibu Kota: Manila

Hari Kemerdekaan: 12 Juni

Bahasa: Filipino/Tagalog dan Inggris

Mata Uang: Peso (PHP)

Luas Wilayah: 343.448 km²


8. Singapura

Ibu Kota: Singapura

Hari Kemerdekaan: 9 Agustus

Bahasa: Inggris, China, Mandarin, Melayu, dan Tamil

Mata Uang: Dolar Singpura (SGD)

Luas Wilayah: 721,5 km²


9. Thailand

Ibu Kota: Bangkok

Hari Kemerdekaan: 5 Desember

Bahasa: Thai

Mata Uang: Bath (THB)

Luas Wilayah: 513.120 km²


10. Vietnam

Ibu Kota: Hanoi

Hari Kemerdekaan: 2 September

Bahasa: Vietnam

Mata Uang: Dong (VND)

Luas Wilayah: 331.230,8 km²


Sementara itu, pada dasarnya Timor Leste sudah mengajukan diri menjadi anggota Asean ke-11 pada tahun 2011 silam. Hanya saja, pengajuan tersebut masih dibahas bersama dalam organisasi Asean.